Belum Ada Artikel Terkait
Series jawaban pertanyaan dari ustadz fikri hilabi
Di zaman media sosial, banyak muslimah—baik yang baru menikah maupun yang sudah lama berumah tangga—yang tanpa sadar menjadikan konten TikTok sebagai standar kebahagiaan dan kesuksesan rumah tangga. Penampilan fisik pasangan, gaya hidup mewah, konten romantis yang dipamerkan ke publik, sering dijadikan tolok ukur, menggantikan nilai-nilai Qur’ani dan Sunnah yang seharusnya menjadi pedoman utama. Akibatnya, banyak istri merasa kurang bahagia, mudah membandingkan suami dengan figur di media sosial, dan lupa hakikat pernikahan dalam Islam.
Islam mewajibkan umatnya untuk menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai satu-satunya standar dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam berumah tangga. Allah Ta‘ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.” (QS. Al-Anfāl: 24)
*Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa‘di rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat ini *
يَأْمُرُ تَعَالَى عِبَادَهُ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا يَقْتَضِيهِ الْإِيمَانُ مِنْهُمْ وَهُوَ الِاسْتِجَابَةُ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ، أَيْ: الْانْقِيَادُ لِمَا أَمَرَا بِهِ، وَالْمُبَادَرَةُ إِلَى ذَلِكَ، وَالدُّعَاءُ إِلَيْهِ، وَالِاجْتِنَابُ لِمَا نَهَيَا عَنْهُ، وَالِانْكِفَافُ عَنْهُ، وَالنَّهْيُ عَنْهُ
Belum Ada Artikel Terkait